DENPASAR - Silahturahmi dengan tokoh besar Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya (Keris / Jro Bima) yang banyak dilakukan masyarakat, bukan hanya tentang problematika yang terjadi tetapi juga dukungan untuk meraih simpati masyarakat Bali lebih banyak lagi.
Persatuan persaudaraan dari Yayasan Kesatria Keris Bali sangat kental dan solid bila berhubungan dengan menyama beraya dengan masyarakat, dari masalah keributan lintas masyarakat, ormas dan lainnya sampai dengan perselisihan, Ismaya Jaya masih tetap digunakan, diminta nasehatnya untuk membantu menyelesaikan.
Baca juga:
Tony Rosyid: Jangan Ada Revolusi Lagi
|
Melihat Mariza Sulton (Icha) seorang wanita asal Sunda yang sudah menjadi orang Bali ini (Hindu), yang bertandang ke tempat kediaman Kesatria Keris Ismaya Jaya, Rabu (04/10/2023).
Ismaya Jaya berpesan kepada Mariza yang saat itu meminta nasehat, bahwa dirinya percaya tidak ada seorang laki - laki yang tangguh tanpa sosok perempuan (ibu).
" Saya pribadi melihat sosok perempuan yang berjuang untuk berada di suatu jabatan itu bisa diberikan kesempatan "
Ia juga mendoakan untuk bisa sukses dimanapun berjuang,
" Kebetulan saya kenal baik dengan Mariza, ya doa untuk sahabat, kebetulan saya teman dekat dari suaminya, jadi teman lama yang bisa saling support kedepannya dalam memperjuangkan tanah Bali "
Tetapi ada juga dari anggota Keris Bali yang ikut nyalon sepertinya di dapil yang sama dengan Mariza ini.
" Dapilnya sama nih, walau dia tidak beragama Hindu tetapi ke Baliannya sudah saya rasakan, dia juga kebetulan Sekretaris saya, " ungkapnya.
Dirinya berharap bahwa bila nantinya kedua dari sahabat saya ini menang di dapil yang sama, tentu ini suatu kegembiraan baginya.
" Di Yayasan Kesatria Keris Bali ini ada dalam multi Partai, saya mendirikan Yayasan ini tidak memihak salah satu Partai, hampir semua partai ada disini "
Hanya saja Ia menekankan kepada anggotanya yang ada di Partai yang menjadi anggota dari Yayasan Kesatria Keris Bali untuk mampu nanti melihat dan berjuang membela saudaranya yakni masyarakat Bali dan tanah Bali.
" Saya juga memiliki tokoh perempuan yang saya kagumi, yakni Megawati Soekarnoputri. Ia sosok yang betul - betul berjuang dan akhirnya dihormati seluruh masyarakat Indonsesia yang berada di Partai Besar dan mampu melahirkan seorang Presiden 2 periode "
" Tidak ada salahnya perempuan menjadi tokoh atau pejabat, bisa saja sosok perempuan itu bisa lebih hebat dari laki - laki, " pungkasnya.
Menanyakan soal pencalonan kepada Mariza Sulton, Ia hanya senyum dan menjawab singkat.
" Saya tetap ingin berjuang disisi perempuan dan anak "
Itu tidak muluk - muluk, karena bukti dari perjuangan selama ini memang tidak lepas dari perannya membela kaum perempuan yang tertindas dan kekerasan pada anak. (Ray)